nusakini.com-Yogjakarta-Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terus mencari teknopreneur muda Indonesia. Setelah sebelumnya dilaksanakan di Tegal, Kota Jambi dan Kota Kediri, kali ini Kemenpora melalui Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda menyelenggarakan Prakualifikasi Teknopreneur Muda Pemula di Yogjakarta, (1-3 Agustus) di Grand Inna Malioboro, Yogjakarta. 

  Kegiatan Prakualifikasi ini dibuka oleh Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Faisal Abdullah didampingi oleh Asdep Peningkatan Iptek dan Imtaq Pemuda Hamka Hendra Noer dan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Yogjakarta Srie Nurkyatsiwie.  

Kemenpora bekerjasama dengan Dinas Pemuda dan Olahraga serta Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah untuk mempererat kemitraan dengan pemerintah daerah untuk saling memperkuat dalam penumbuhan dan pemberdayaan pemuda di bidang teknopreneur. Pada sambutannya Faisal Abdullah mengatakan, inovasi satu usaha harus disertai dengan lembaga riset pengembangan. 

  "Jika kalian tidak punya itu berarti kalian hanya pedagang bukan seseorang yang punya kreasi, inovasi untuk suatu produk. Kalian semua adalah pahlawan, pahlawan muda untuk kesejahteraan Indonesia maka jadilah orang yang produktif dan menghasilkan inovasi baru," katanya. 

  “Jangan pernah mundur oleh kegagalan, jika kalian pahlawan kalian tidak akan pernah mundur apapun kendala yang dihadapi dan pemerintah selalu menjadi pendamping, penyuluh tapi bukan pembunuh. Uang dibutuhkan tapi bukan segala-galanya, yang penting adalah sinergitas bersama sama," tambahnya.  

Perlu diketahui, kegiatan Teknopreneur Muda Pemula merupakan ajang penjaringan dan pembinaan teknoprener muda yang memiliki keunggulan IPTEK dalam menjalankan usahanya. Adapun bidang usaha yang diprioritaskan dalam kegiatan ini adalah usaha di bidang periklanan; arsitektur; pasar seni dan barang antik; kerajinan; desain; fashion (mode); film, video, dan fotografi; perrnainan interaktif; musik; seni pertunjukan; penerbitan dan percetakan; teknologi informasi. 

  Asisten Deputi Peningkatan IPTEK dan IMTAQ Pemuda, Hamka Hendra Noer menyampaikan, ada dua masalah yang kami catat dalam pelatihan ini. Pertama, masalah finansial atau dukungan dana untuk usaha, dan kedua, soal permasalahan pemasaran untuk jaringannya. "Dan sengaja kami datangkan narasumber untuk bisa memberikan satu solusi, solusi yang seperti apa untuk permasalahan tersebut. Kemenpora ingin nantinya peserta pelatihan ini akan muncul ke pentas panggung-panggung minimal menjadi pengusaha di Yogya atau menjadi pengusaha ditingkat nasional," katanya. (p/ab)